Seminar

“Eh Mas, nanti saya mohon hasil seminar di negerinya Rahwana itu diseminarkan lagi di sini ya, Mas Petruk… Bikin seminar nasional,” ujar seseorang tokoh intelektual di batas kerajaan.

“Setuju,” celetuk seorang lurah. “Kami siap membuat hasil seminar nasional itu diseminarkan lagi di tiap kelurahan.”

“Cucok, Pak Lurah!” Nanti hasil seminar di kelurahan itu akan kami seminarkan lagi di tiap RT,” kata seorang kembang desa bersemangat.

Gareng tersanjung. Wajahnya tersipu-sipu hingga hidung bundernya merah. Ia merasa perjalanannya ke Alengka diharapkan oleh begitu banyak manusia. “Baiklah. Baiklah,” ucapnya mantap. “Nanti hasil seminar seluruh RT/RW itu bisa diseminarkan lagi secara nasional.”

“Mbulet terus seminar tok? Lha terus praktiknya kapan, Kang Gareng.”

Pertanyaan Bagong tak kedengaran. Tertimpa riuh rendahnya warga Maespati yang mengantar ponokawan menuju Alengka demi mengikuti sepekan seminar pendidikan.

“Lupa Indonesia Deui, Sujiwo Tedjo”

Tinggalkan komentar