Birokrasi Kemaluan

Mungkin artikel yang satu ini dirasa cukup vulgar. Tetapi tidak ada salahnya saya tuliskan. Karena tema ini sangat amat sensitif untuk saya, mungkin juga buat Anda. Pada tulisan ini saya akan berbicara mengenai kemaluan atau alat kelamin, terutama alat kelamin laki laki.
Mengapa saya tertarik untuk membahas “benda” yang satu ini? Karena walaupun bentuknya mungil dan lembek, ternyata “dia” memiliki power yang sangat kuat. Pengaruhnya benar-benar terasa oleh semua anggota tubuh. Bahkan otak pun kadangkala terpaksa tunduk apabila “benda” yang satu ini sudah mulai menggunakan hak nya untuk bersuara.
Tubuh kita bisa diandaikan dengan sebuah sistem birokrasi yang rumit, dimana kemaluan adalah sebuah badan organisasi yang sangat sibuk. Ia dijaga oleh pasukan khusus bernama Iman. Akan tetapi, Syetan tidaklah mudah kehilangan akal. Dengan lobi lobi khusus dan penuh dengan intrik, dia berhasil menerobos rapatnya pasukan iman juga CCTV dari sang Maha Pencipta. Kemudian dia lobi si kemaluan tadi. Dengan iming-iming kepuasan sesaat, maka takluklah si kemaluan tadi. Setelah berhasil mendapatkan proposal dari si kemaluan tadi, syetan kembali ke mata, dan menunjukkan bahwa kemaluan sudah mengizinkan untuk melihat syahwat tadi. Maka, terjadilah.
Tetapi benda yang satu ini hanya kalah oleh satu hal, iman. Benar kata tuhan, bahwa orang yang beriman adalah orang yang beruntung, yakni orang yang dapat menjaga kemaluannya. Iman muncul karena akal, tetapi kadangkala akal kalah dengan nafsu. Nafsu adalah sekutu kemaluan.
Saya jadi ingat dengan sebuah perkataan bahwa kedua mata dapat melakukan zina, kedua tangan bisa melakukan zina, dan kedua kaki bisa melakukan zina. Tinggal kemaluan yang membenarkan atau mengingkarinya. Jadi bisa dianalogikan apabila mata melihat sesuatu yang membangkitkan syahwat, maka ia akan mengajak kaki, supaya mendekati sumber syahwat itu. Kemudian, setelah berhasil membujuk kaki agar mau melangkah, ia mengajak tangan, supaya bisa menyentuh dan merasakan sentuhan dengan sumber syahwat itu. Tetapi, sebelum mata berhasil mengajak kaki dan tangan untuk melakukan perbuatan nista tersebut, ia harus berhasil mengirimkan proposalnya kepada kemaluan. Dan sebelum mata mendapatkan objek syahwatnya, terlebih dahulu ia sudah salah bergaul, dengan syetan.
Sadar atau tidak, semua percakapan anggota tubuh tadi serta lobi lobi dari Syetan, semua sudah disadap oleh satgas Malaikat khusus. Nantinya, akan hadir semua drama persidangan dengan menghadirkan saksi dan juga pemutaran ulang semua percakapan yang telah terjadi sebelumnya. Bedanya, di persidangan itu hanya didengar suara dari saksi saksi, sedangkan bagi terdakwa, mustahil untuk memberikan sebuah pledoi. Karena di hari, mulut dikunci.